Maksiat
Kepada Allah Maksiat itu memperburuk dan mengurangi iman. Maka siapa
yang melakukan dosa besar seperti berzina, mencuri, minum-minuman
yang memabukkan atau sejenisnya, tetapi tanpa meyakini kehalalannya,
maka hilang rasa takut, khusyu’ dan cahaya dalam hatinya; sekalipun
pokok pembenaran dan iman tetap ada di hatinya. Lalu jika ia bertaubat kepada Allah dan
melakukan amal shalih maka kembalilah khasyyah dan cahaya itu ke
dalam hatinya. Apabila ia terus melakukan kemaksiatan maka
bertambahlah kotoran dosa itu di dalam hatinya sampai menutupi serta
menguncinya -na’udzubillah!-. Maka ia tidak lagi mengenal yang baik
dan tidak me-ngingkari kemungkaran.
Selasa, 05 November 2013
Jumat, 01 November 2013
SEKILAS TENTANG NABI DAN ROSUL
A. Setiap Rasul adalah Nabi, namun Tidak Sebaliknya
Para Ulama’ menjelaskan bahwa seorang Rasul adalah pasti seorang Nabi, namun tidak sebaliknya. Seorang Nabi belum tentu seorang Rasul. Sehingga, jumlah Nabi lebih banyak dibandingkan jumlah Rasul.
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika menyatakan: “Tidak ada Nabi sepeninggalku”, hal itu berarti bahwa tidak mungkin ada Nabi dan Rasul sepeninggal Rasulullah Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam.
B. Perbedaan antara Nabi dengan Rasul
Terdapat beberapa definisi tentang perbedaan Nabi dan Rasul, namun semuanya sepakat bahwa Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah. Beberapa definisi perbedaan antara Nabi dan Rasul itu di antaranya:
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintah memelihara kitab – kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya….(Q.S alMaidah: 44).
C. Rasul Pertama adalah Nuh
Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam, sesuai dengan hadits tentang syafaat pada hari kiamat, setelah mendatangi Adam, orang-orang mendatangi Nuh untuk meminta syafaat dengan mengatakan:
يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ
Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama (yang diutus) untuk penduduk bumi (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Dalam lafadz lain, disebutkan bahwa Nabi Adam sendiri yang menyatakan bahwa Nuh adalah Rasul pertama:
فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَمَا تَرَى النَّاسَ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكَ وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَهَا وَلَكِنْ ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَأْتُونَ نُوحًا
Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh….(H.R alBukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
Ini adalah riwayat yang shohih, karena disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim.
Sedangkan riwayat Ibnu Hibban yang menyatakan bahwa Adam adalah Rasul pertama adalah riwayat yang lemah, karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama: Ibrahim bin Hisyam bin Yahya al-Ghossany yang dinyatakan oleh Abu Zur’ah sebagai pendusta, Abu Hatim tidak menganggapnya tsiqoh, sedangkan atThobarony menyatakan tsiqoh.
D. Jumlah Nabi dan Rasul
Berdasarkan hadits yang shohih, jumlah Nabi adalah 124 ribu, sedangkan jumlah Rasul adalah 315 orang.
Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang menunjukkan jumlah Rasul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan menjadi shahih).
Hadits tentang jumlah Rasul tersebut adalah:
كان آدم نبيا مكلما ، كان بينه و بين نوح عشرة قرون ، و كانت الرسل ثلاثمائة و خمسة عشر
Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah)
Hadits tentang jumlah Nabi diriwayatkan dari Sahabat Abu Dzar dari 3 jalur periwayatan, yang Syaikh al-Albany menyatakan shohih li ghoirihi.
Wallaahu a’lam bisshowaab
Sumber : http://itishom.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=62:nabi-dan-rasul&catid=9:jawaban-pertanyaan&Itemid=9
Para Ulama’ menjelaskan bahwa seorang Rasul adalah pasti seorang Nabi, namun tidak sebaliknya. Seorang Nabi belum tentu seorang Rasul. Sehingga, jumlah Nabi lebih banyak dibandingkan jumlah Rasul.
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika menyatakan: “Tidak ada Nabi sepeninggalku”, hal itu berarti bahwa tidak mungkin ada Nabi dan Rasul sepeninggal Rasulullah Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam.
B. Perbedaan antara Nabi dengan Rasul
Terdapat beberapa definisi tentang perbedaan Nabi dan Rasul, namun semuanya sepakat bahwa Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah. Beberapa definisi perbedaan antara Nabi dan Rasul itu di antaranya:
- Nabi diberi wahyu berupa syariat tapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada yang lain, sedangkan Rasul diperintahkan untuk menyampaikan pada yang lain (definisi ini adalah dari Jumhur Ulama’, juga disebutkan dalam Fatwa alLajnah adDaaimah).
- Rasul diutus dengan membawa syariat baru sedangkan Nabi menguatkan / melanjutkan syariat dari Rasul sebelumnya (definisi ini dijelaskan oleh asy-Syaukaany dan al-Aluusy).
- Rasul diutus kepada kaum yang menentang, sedangkan Nabi diutus kepada kaum yang sudah tunduk dengan syariat dari Rasul sebelumnya (pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah).
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintah memelihara kitab – kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya….(Q.S alMaidah: 44).
C. Rasul Pertama adalah Nuh
Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam, sesuai dengan hadits tentang syafaat pada hari kiamat, setelah mendatangi Adam, orang-orang mendatangi Nuh untuk meminta syafaat dengan mengatakan:
يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ
Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama (yang diutus) untuk penduduk bumi (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Dalam lafadz lain, disebutkan bahwa Nabi Adam sendiri yang menyatakan bahwa Nuh adalah Rasul pertama:
فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَمَا تَرَى النَّاسَ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكَ وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَهَا وَلَكِنْ ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَأْتُونَ نُوحًا
Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh….(H.R alBukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
Ini adalah riwayat yang shohih, karena disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim.
Sedangkan riwayat Ibnu Hibban yang menyatakan bahwa Adam adalah Rasul pertama adalah riwayat yang lemah, karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama: Ibrahim bin Hisyam bin Yahya al-Ghossany yang dinyatakan oleh Abu Zur’ah sebagai pendusta, Abu Hatim tidak menganggapnya tsiqoh, sedangkan atThobarony menyatakan tsiqoh.
D. Jumlah Nabi dan Rasul
Berdasarkan hadits yang shohih, jumlah Nabi adalah 124 ribu, sedangkan jumlah Rasul adalah 315 orang.
Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang menunjukkan jumlah Rasul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan menjadi shahih).
Hadits tentang jumlah Rasul tersebut adalah:
كان آدم نبيا مكلما ، كان بينه و بين نوح عشرة قرون ، و كانت الرسل ثلاثمائة و خمسة عشر
Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah)
Hadits tentang jumlah Nabi diriwayatkan dari Sahabat Abu Dzar dari 3 jalur periwayatan, yang Syaikh al-Albany menyatakan shohih li ghoirihi.
Wallaahu a’lam bisshowaab
Sumber : http://itishom.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=62:nabi-dan-rasul&catid=9:jawaban-pertanyaan&Itemid=9
Rabu, 18 September 2013
DOWNLOAD KAJIAN MP3 DALAM BERBAGAI TEMA
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu, islam sangat memotivasi umatnya agar semangat dalam menuntut ilmu. Akan tetapi terkadang sebagian kita merasakan kesulitan tatkala ingin belajar ilmu agama, terkadang karena situasi dan kondisi kita. Pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi manfaat dan kebaikan bagi pembaca sekalian, dengan memudahkan pencarian link untuk mendownload kajian-kajian ahlussunnah yang dalam bentuk format MP3. Semoga bermanfaat bagi semuanya.
Sabtu, 14 September 2013
DENGAR DAN DOWNLOAD ALQURAN MUROTAL DENGAN TERJEMAHANNYA
Dengarkan Audio Murottal Al-Quran dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Download Software Al-Quran dengan Murottal MP3 dan Terjemahan Bahasa Indonesia Gratis
Klik Disini untuk Mendownload Aplikasi Al-Quran untuk Windows, Mac dan Linux Gratis
Sumber: http://kajian.net/islam-download-al-quran
DOWNLOAD DOA SEHARI-SEHARI BAGI KAUM MUSLIM
Sahabatku,
Allah Ta’ala berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku,
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan).
Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. [QS Al-Baqarah (2) ayat 152]
Hisnul Muslim merupakan sebuah karya
yang monumental yang ditulis oleh Syaikh Dr. Sa’id bin Wahf Al-Qahthani yang
mengumpulkan lafazh dzikir dan doa yang ada dalamAl-Qur’an dan sunnah Nabawi.
Kitab ini telah tersebar di seluruh belahan dunia dan dibaca oleh kaum muslimin
sebagai wirid.
Jumat, 13 September 2013
BELAJAR BAHASA ARAB DENGAN BADAR
- Keutamaan Bahasa Arab
- Pendahuluan
- Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof
- Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)
- Bahasa Arab Dasar 3: Kalimah
- Bahasa Arab Dasar 4: Beda Isim Fi’il
- Bahasa Arab Dasar 5: Ciri-Ciri Fi’il
- Bahasa Arab Dasar 6: Catatan Beda Isim Fi’il
- Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah
- Bahasa Arab Dasar 8: Jumlah Mufidah
- Bahasa Arab Dasar 9: Syibhul Jumlah
- Bahasa Arab Dasar 10: Isim Mufrod Dan Mutsanna
- Bahasa Arab Dasar 11: Isim Jamak
- Bahasa Arab Dasar 12: Ketentuan Jamak
- Bahasa Arab Dasar 13: Isim Mudzakkar dan Muannats
- Bahasa Arab Dasar 14: Tanda-Tanda Isim Muannats
- Bahasa Arab Dasar 15: Isim Ma’rifat dan Nakirah
- Bahasa Arab Dasar 16: Pembagian Isim Ditinjau Dari Sisi Bangunan Akhirnya
- Bahasa Arab Dasar 17: Dhomir (Kata Ganti Orang)
- Bahasa Arab Dasar 18: Isim Ghoirul Munshorif
- Bahasa Arab Dasar 19: Isim Isyaroh dan Isim Maushul
- Bahasa Arab Dasar 20: Isim Mu’rob Dan Isim Mabni
- Bahasa Arab Dasar 21: Isim Mabni
- Bahasa Arab Dasar 22: Asmaul Khomsah
- Bahasa Arab Dasar 23: Ciri-Ciri I’robnya Isim
- Bahasa Arab Dasar 24: Pembagian Fi’il Ditinjau Dari Waktu Terjadinya
- Bahasa Arab Dasar 25: Tashrif Lughowi Fi’il Madhi
- Bahasa Arab Dasar 26: Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori’
- Bahasa Arab Dasar 27: Tashrif Lughowi Fi’il Amr
- Bahasa Arab Dasar 28: Huruf Mudhoro’ah
- Bahasa Arab Dasar 29: Pembagian Fi’il Ditinjau Dari Pelakunya
- Bahasa Arab Dasar 30: Pembentukan Fi’il Majhul
- Bahasa Arab Dasar 31: Pembagian Fi’il Di Tinjau Dari Objeknya
- Bahasa Arab Dasar 32: Fi’il Mu’rob Dan Fi’il Mabni
- Bahasa Arab Dasar 33: Fi’il Mabni
- Bahasa Arab Dasar 34: Pembagian Fi’il Mudhori’
- Bahasa Arab Dasar 35: Fi’il Al-Af’alul Khomsah
- Bahasa Arab Dasar 36: Ciri-Ciri I’rob Fi’il
- Bahasa Arab Dasar 37: Amil-Amil Pada Fi’il
- Bahasa Arab Dasar 38: Adawatul Jazimah
- Bahasa Arab Dasar 39: Macam-Macam Laa
- Bahasa Arab Dasar 40: Macam-Macam Lam
- Bahasa Arab Dasar 41: Marfu’atul Asma
- Bahasa Arab Dasar 42: Fa’il
- Bahasa Arab Dasar 43: Catatan Fa’il
- Bahasa Arab Dasar 44: Macam-Macam Fail
- Bahasa Arab Dasar 45: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Madhi
- Bahasa Arab Dasar 46: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Mudhori
- Bahasa Arab Dasar 47: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Amr
- Bahasa Arab Dasar 48: Catatan Macam-Macam Fa’il
- Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il
- Bahasa Arab Dasar 50: Catatan Naibul Fa’il
- Bahasa Arab Dasar 51: Mubtada Khobar
- Bahasa Arab Dasar 52: Macam-macam Mubtada
- Bahasa Arab Dasar 53: Macam-Macam Khobar
- Bahasa Arab Dasar 54: Catatan Mubtada Khobar
- Bahasa Arab Dasar 55: Isim Kana Dan Saudari-Saudarinya
- Bahasa Arab Dasar 56: Isim Kaana
- Bahasa Arab Dasar 57: Saudari-Saudari Kaana
- Bahasa Arab Dasar 58: Khobar Kaana
- Bahasa Arab Dasar 59: Catatan Kaana
- Bahasa Arab Dasar 60: Khobar Inna Dan Saudari-Saudarinya
- Bahasa Arab Dasar 61: Saudari-Saudari Inna
- Bahasa Arab Dasar 62: Tashrif Inna Bersama Dhomirnya
- Bahasa Arab Dasar 63: Macam-Macam Isim Inna
- Bahasa Arab Dasar 64: Pembagian Khobar Inna
- Bahasa Arab Dasar 65: Catatan Khobar Inna
- Bahasa Arab Dasar 66: Tabi’ Dan Tawabi’
- Bahasa Arab Dasar 67: Na’at Man’ut
- Bahasa Arab Dasar 68: Faidah Tambahan Na’at Man’ut
- Bahasa Arab Dasar 69: ‘Athaf Ma’thuf
- Bahasa Arab Dasar 70: Macam-Macam Huruf ‘Athaf
- Bahasa Arab Dasar 71: Taukid
- Bahasa Arab Dasar 72: Lafazh-Lafazh Taukid
- Bahasa Arab Dasar 73: Faidah Tambahan Taukid
- Bahasa Arab Dasar 74: Badal
- Bahasa Arab Dasar 75: Macam-Macam Badal
- Bahasa Arab Dasar 76: Catatan Badal
- Bahasa Arab Dasar 77: Catatan Khusus Badal
- Bahasa Arab Dasar 78: Manshubatul Asma – Maf’ul Bih
- Bahasa Arab Dasar 79: Macam-Macam Maf’ul Bih
- Bahasa Arab Dasar 80: Letak-Letak Maf’ul Bih Dalam Struktur Kalimat
- Bahasa Arab Dasar 81: Catatan Maf’ul Bih
- Bahasa Arab Dasar 82: Maf’ul Fih (Zhorof)
- Bahasa Arab Dasar 83: Macam-Macam Zhorof
- Bahasa Arab Dasar 84: Catatan Zhorof
- Bahasa Arab Dasar 85: Maf’ul Liajlih
- Bahasa Arab Dasar 86: Maf’ul Muthlaq
- Bahasa Arab Dasar 87: Ketentuan-Ketentuan Maf’ul Muthlaq
- Bahasa Arab Dasar 88: Maf’ul Ma’ah
- Bahasa Arab Dasar 89: Perbedaan Wau Ma’iyyah Dan Wau Athaf
- Bahasa Arab Dasar 90: Hal
- Bahasa Arab Dasar 91: Ketentuan-Ketentuan Hal
- Bahasa Arab Dasar 92: Macam-Macam Hal
- Bahasa Arab Dasar 93: Faidah Hal
- Bahasa Arab Dasar 94: Tamyiz
- Bahasa Arab Dasar 95: Macam Mumayyaz: Malfuzh
- Bahasa Arab Dasar 96: Mumayyaz Malhuzh
- Bahasa Arab Dasar 97: Tamyiz ‘Adad
- Bahasa Arab Dasar 98: Hukum ‘Adad Ma’dud
- Bahasa Arab Dasar 99: Rumus Hapal ‘Adad Ma’dud
- Bahasa Arab Dasar 100: Mustatsna
- Bahasa Arab Dasar 101: Hukum Mustatsna Dengan Illa
- Bahasa Arab Dasar 102: Hukum Mustatsna Dengan Ghoir Dan Siwa
- Bahasa Arab Dasar 103: Hukum Mustatsna Dengan Khola, ‘Ada Dan Hasya
- Bahasa Arab Dasar 104: Khobar Kana
- Bahasa Arab Dasar 105: Isim Inna
- Bahasa Arab Dasar 106: Munada
- Bahasa Arab Dasar 107: Macam-Macam Munada – Manshub
- Bahasa Arab Dasar 108: Macam-Macam Munada – Mabni
- Bahasa Arab Dasar 109: Beda Munada Maqshudah Ghoiru Maqshudah
- Bahasa Arab Dasar 110: Munada Dengan Alif Lam
- Bahasa Arab Dasar 111: Faidah Munada
- Bahasa Arab Dasar 112: Tawabi Dari Isim Manshub
- Bahasa Arab Dasar 113: Majruratul Asma Huruf Jer
- Bahasa Arab Dasar 114: Contoh Penggunaan Huruf Jer
- Bahasa Arab Dasar 115: Faidah Isim Majrur Dengan Huruf Jer
- Bahasa Arab Dasar 116: Majrur Dengan Idhafah
- Bahasa Arab Dasar 117: Macam-Macam Mudhaf Ilaihi
- Bahasa Arab Dasar 118: Syarat-Syarat Idhofah
- Bahasa Arab Dasar 119: Faidah Idhofah
- Bahasa Arab Dasar 120: Tawabi’ Lil Majrur Dan Penutup
Langganan:
Postingan (Atom)