Jumat, 05 Juli 2024

HADITS KE-6 DARI KITAB ARBAIN AN-NAWAWI

 اَلْحَدِيْثُ السَّادِسُ

Hadits Keenam


عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رضي الله عنهما قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : اِنَّ الحَلَالَ بَيَّنٌ وَاِنَّ الحَرَامَ بَيَّنٌ وَبَينَهُمَا أُمُورٌ مُشْتَبِهَاتٌ, لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ, فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ, وَمَنْ وَقَعَ في الشُّبُهَاتِ وَقَعَ في الحَرَامِ كَارَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فيه, أَلَا وَاِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى, أَلَا وَاِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ, أّلَا وَاِنَّ في الجَسَدِ مُضْغَةً, اِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَاِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ, أّلَا وَهِيَ القَلْبُ. [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu ‘Abdillah an-Nu’man bin Basyir رضي الله عنه, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, ‘Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas, dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas (syubhat), yang tidak diketahui oleh banyak orang. Barangsiapa yang meninggalkan perkara-perkara syubhat, dia telah mencari keselamatan untuk agama dan kehormatan dirinya, dan barangsiapa yang terjatuh dalam perkara-perkara syubhat, dia telah terjatuh dalam perbuatan haram, bagaikan seorang penggembala yang menggembala (ternaknya) di sekitar daerah terlarang, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya daerah terlarang Allah adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging; jika baik, maka seluruh tubuh menjadi baik dan jika rusak, maka seluruh tubuh menjadi rusak pula. Ketahuilah ia adalah hati’.” HR. Bukhari dan Muslim]


*Urgensi Hadits*

Hadits ini termasuk landasan pokok syariat islam. Para ulama sepakat bahwa hadits ini sangat agung dan layaknya untuk dipelajari, dihafalkan, dan diamalkan.


*Biografi an-Nu'man bin Basyir* 

Beliau merupakan asli keturunan penduduk Madinah dari suku khazraj. Beliau bayi anshar yang pertama kali setelah hijrahnya Nabi. Ketika Rasulullah wafat, usia beliau masih kisaran 8 tahun. Beliau meninggal dunia di kota Himsh pada tahun 65 H di usia 64 tahun.


#Faedah-faedah dari hadits ini:

Banyak sekali faedah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam hadits ini, diantaranya:


1. Perkara yang halal dan haram sudah jelas bagi orang-orang yang mau mempelajarinya.

2. Banyak manusia yang tidak memahami perkara yang syubhat, namun banyak pula yang memahaminya setelah dikaji dan dipelajari.

3. Menjauhi perkara yang syubhat bisa menjaga keselamatan agama dan kehormatan seseorang.

4. Orang yang banyak melakukan perkara-perkara yang syubhat akan mudah terjatuh pada yang haram. 

5. Indahnya cara Nabi dalam penyampaian. Beliau setelah menyampaikan sebuah hukum, mengiringinya dengan contoh dan permisalan agar mudah dipahami.

6. Kewajiban menjauhi keharaman, karena merupakan area larangan dan batasan yang digariskan Alloh terhadap hamba-Nya.

7. Baik dan buruknya amal perbuatan dipengaruhi oleh hati. Hendaknya seorang muslim perhatian terhadap perbaikan hati.


*Tambahan*

Seorang muslim hendaknya berusaha meninggalkan perkara-perkara yang syubhat, apalagi hal-hal yang jelas-jelas diharamkan oleh Alloh dan Rasul-Nya. Bahkan hendaknya tidak berlebih-lebihan dalam perkara yang dibolehkan oleh Alloh dan Rasul-Nya.


Malang Selatan, 4 Juli 2024

Abu Hisyam Liadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar