اَلْحَدِيْثُ الثالث عشر:
Hadits Ke-13 dari Kitab Arbain an-Nawawi
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” [رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ]
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” [HR. Bukhari dan Muslim]
*Urgensi hadits ini:*
Hadits ini merupakan landasan besar tentang menjaga dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Hendaknya seorang muslim berusaha memahami hadits ini, menghafalkan, mengamalkan, serta berusaha menyampaikannya kepada orag lain.
*Biografi Sahabat Anas bin Malik*
Beliau adalah Abu Hamzah Anas bin Malik, lahir di Madinah kisaran 10 tahun sebelum nabi hijrah. Beliau masuk islam semenjak kecil dan dititipkan oleh ibunya (Ummu Sulaim) agar membantu keperluan nabi. Beliau memiliki banyak keistimewaan, diantaranya: mendapatkan doa keberkahan secara khusus dari nabi, dipercaya bisa menyimpan rahasia, dan diantara sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Beliau wafat di Bashrah pada tahun 81 H saat berusia 91 tahunan.
*Faedah-faedah dari hadits ini:*
Banyak sekali faedah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam hadits ini, diantaranya:
1. Pekerjaan bukanlah barometer kemuliaan seseorang, akan tetapi iman dan amalnya yang menjadikannya mulia.
2. Kedekatan dengan orang-orang sholih memiliki pengaruh positif bagi seseorang.
3. Bolehnya meniadakan atau menunda sesuatu agar tercapai kesempurnaan.
4. Wajibnya mencintai kebaikan untuk seorang muslim, sebagaimana ia menyukai kebaikan itu ada padanya.
5. Peringatan dari hasad, karena orang yang hasad tidak menyukai untuk saudaranya yang dia sukai untuk dirinya sendiri. Bahkan ia berharap nikmat itu hilang dari saudaranya.
6. Orang yang tidak memiliki karakter ini, imannya berkurang.
7. Amalan bisa mempengaruhi bertambah dan berkurangnya keimanan.
*Tambahan:*
Seorang muslim satu dengan yang lainnya adalah bersaudara. Hendaknya masing-masing berusaha menjaga persatuan dan kesatuan diantaranya. Apabila terjadi perselisihan diantara umat islam, hendaknya kita berusaha mendamaikan dan tentunya diiringi dengan ketakwaan.
Malang Selatan, 11 Juli 2024
Abu Hisyam Liadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar