Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Juli 2025

Perintah Membaca dalam Al-Qur’an dan Hadits

 

Membaca bukan hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi dalam Islam, ia adalah bentuk ketaatan. Ketika seorang muslim atau muslimah membaca Al-Qur’an, hadits, tafsir, atau kitab para ulama dengan niat untuk mencari ridha Allah, maka ia sedang beribadah. Ini pula yang membedakan membaca dalam Islam dengan membaca dalam sekadar konteks duniawi.

A. Membaca dalam Al-Qur’an

1.    Surah Al-‘Alaq (96) ayat 1–5

Islam menjadikan membaca sebagai pondasi utama dalam membangun peradaban. Hal ini terlihat dari ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ.  الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” [QS. Al-‘Alaq (96) ayat 1–5]

Ayat ini mengandung berbagai bentuk penekanan terhadap pentingnya ilmu dan membaca. “Iqra’” diulang dua kali, menunjukkan betapa mendasarnya aktivitas ini. Allah juga menyebutkan “qalam” (pena), yang menjadi simbol ilmu dan dokumentasi, serta menyebutkan bahwa Allah mengajarkan manusia hal-hal yang sebelumnya tidak ia ketahui.

2. Surah Az-Zumar: 9

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah: 'Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?'” [QS. Az-Zumar (39): 9]

Ayat ini menunjukkan keutamaan ilmu bahwa tidaklah sama antara orang-orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. Dan membaca adalah merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu. Maka hendaknya seorang muslim dan muslimah bersemangat untuk mendapatkan ilmu yaitu dengan semangat belajar dan gemar membaca.

3. Surah Al-Mujadilah (58) ayat 11

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” [QS. Al-Mujadilah (58): 11]

Orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, dan ilmu itu diperoleh melalui belajar dan membaca.

B. Hadits-Hadits tentang Membaca dan Menuntut Ilmu

1. Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” [Shahih, HR. Ibnu Majah, No. 224]

Hadits ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban. Dan prosesnya diawali dengan membaca dan belajar.

2. Hadits tentang Keutamaan Orang Berilmu

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Alloh, maka akan dipahamkannya dalam urusan agama.” [HR Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037]

Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka akan dipahamkan dalam urusan agama islam. Kepahaman terhadap islam akan didapat dengan mempelajarinya dan membaca ilmu-ilmu keislaman.

3. Hadits tentang Malaikat Membentangkan Sayapnya

إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًى بِمَا يَصْنَعُ

“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang ia lakukan.” [Hasan Shahih, HR. Abu Dawud no. 3641]

C. Budaya Membaca pada Zaman Nabi

Nabi biasa membaca al-Quran secara rutin setiap harinya. Demikian pula para sahabat, mereka biasa mengkhatamkan al-Quran dalam jangka waktu tertentu. Mereka biasa membacakan ayat-ayat Al-Quran kepada kerabat, teman, dan orang-orang yang mereka jumpai. Seringkali pula mereka membaca ayat-ayat tertentu secara berulang-ulang, baik di kala shalat ataupun dalam keseharian.

Bukan hanya tentang Al-Quran, hadits nabi pun juga biasa mereka bacakan kepada keluarga, sahabat maupun orang lain. Tak jarang mereka saling mengingatkan antara satu sama lain tentang hadits nabi shallallahu alaihi wasallam. Demikian pula mereka biasa membacakan dan mengajarkan hadits kepada generasi setelahnya.

Nabi sangat menganjurkan dan memotivasi para sahabatnya agar gemar menulis dan membaca. Diantara yang menunjukkan hal itu ialah Nabi menjadikan tebusan tawanan perang Badar diantaranya agar mengajari membaca dan menulis kepada anak-anak kaum muslimin. Bagi tawanan perang yang tidak mampu membayar tebusan, namun dia bisa membaca dan menulis maka mereka diminta untuk mengajari anak-anak kaum muslimin agar bisa membaca dan menulis. Padahal mereka masih tetap dalam keadaan kafir, dan yang diajari adalah anak-anak kaum muslimin. Hal ini menunjukkan pentingnya belajar membaca dan menulis bagi seorang muslim dan muslimah.


Downloan PDF: Pentingnya Membaca bagi Seorang Muslim dan Muslimah

Sabtu, 12 Juli 2025

Pendahuluan (Buku Pentingnya Membaca bagi Seorang Muslim dan Muslimah)


Membaca adalah jendela ilmu, dan ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan. Tidaklah mungkin seseorang memahami agamanya, mengenal Tuhannya, atau menapaki jalan kebenaran tanpa membaca. Dalam sejarah Islam, membaca adalah langkah awal dari seluruh pergerakan dakwah dan peradaban. Kata pertama yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukan perintah untuk shalat, zakat, atau jihad, melainkan perintah untuk membaca.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” [QS. Al-‘Alaq (96) ayat 1]

Inilah bukti nyata bahwa membaca dalam Islam bukan sekadar aktivitas tambahan, akan tetapi merupakan ibadah dan perintah ilahiyah. Dengan membaca, seorang muslim dan muslimah membuka pintu untuk mengenal Rabb-nya, memahami syariat-Nya, mengetahui halal haram, memahami akhlak yang mulia dan menjalani hidup dengan panduan yang benar.

Sayangnya, di tengah kemajuan teknologi dan kemudahan informasi, budaya membaca mulai terpinggirkan. Banyak kaum muslimin, terutama generasi muda, lebih tertarik pada hiburan visual yang cepat dan instan daripada meluangkan waktu untuk membaca dan merenung. Padahal, kejayaan umat ini hanya dapat diraih jika kembali kepada ilmu, dan ilmu tidak akan bisa dikuasai tanpa belajar dan membaca.

Ulama-ulama besar sepanjang sejarah Islam adalah orang-orang yang gemar membaca. Mereka rela menghabiskan waktu, harta, bahkan tenaga hanya untuk membaca dan mencari ilmu. Imam Nawawi, misalnya, tidak menikah dan tidak terlalu memperhatikan dunia demi mencurahkan seluruh waktunya untuk membaca dan menulis. Ibnu Qayyim berkata tentang gurunya, Ibnu Taimiyyah: “Kitab-kitab adalah makanan, minuman, dan hiburan beliau.”

Maka, tujuan buku ini adalah ikut berpartisipasi untuk mengajak kembali umat Islam, dari kalangan tua maupun muda, untuk menghidupkan kembali tradisi membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Membaca bukan hanya alat untuk memperkaya ilmu, tetapi juga sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Buku ini akan mengajak Anda untuk memahami pentingnya membaca dalam pandangan Islam, disertai dalil-dalil yang kuat, kisah inspiratif para ulama, serta langkah-langkah praktis untuk memulai dan menjaga semangat membaca.

Semoga dengan hadirnya buku ini, setiap pembaca dapat mengambil pelajaran, semangat, dan inspirasi untuk kembali menjadikan membaca sebagai bagian dari ibadah dan kebiasaan hidup sehari-hari.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” [QS. Al-Mujadilah (58) ayat 11]

Kamis, 27 Juni 2024

Modul Lengkap Kurikulum SMP & SMA Universitas Islam Madinah

 Modul Lengkap Kurikulum SMP & SMA Universitas Islam Madinah yang sebagiannya berasal dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh (Gratis & Boleh dibagikan) : 


*1 SMP*


*Mapel Agama*

Tajwid

Tafsir 

Tauhid 

Hadits

Musthalah Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Fiqh

Nahwu & Sharaf

Kamahiran Berbahasa Arab

Nushush Adabiyyah (Teks-teks Sastra Arab)

Kaedah Penulisan Bahasa Arab

Sirah Nabawiyyah


*Mapel Umum*

Geografi

Matematika

Sains dan Kesehatan

Bahasa Inggris

Komputer


*2 SMP*


*Mapel Agama*

Tajwid

Tafsir 

Tauhid 

Hadits

Musthalah Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Fiqh

Nahwu & Sharaf

Kamahiran Berbahasa Arab

Nushush Adabiyyah (Teks-teks Sastra Arab)

Kaedah Penulisan Bahasa Arab

Sirah Nabawiyyah


*Mapel Umum*

Geografi

Matematika

Sains dan Kesehatan

Bahasa Inggris

Komputer


*3 SMP*


*Mapel Agama*

Tajwid

Tafsir 

Tauhid 

Hadits

Musthalah Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Fiqh

Nahwu & Sharaf

Kamahiran Berbahasa Arab

Nushush Adabiyyah (Teks-teks Sastra Arab)

Kaedah Penulisan Bahasa Arab

Sejarah


*Mapel Umum*

Geografi

Matematika

Sains dan Kesehatan

Bahasa Inggris

Komputer


*1 SMA*


*Mapel Agama*

Tafsir

Ushul Tafsir

Tauhid 

Tajwid

Hadits

Musthalah Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Mushthalah Hadits

Fiqh

Faraidh (Ilmu Waris)

Nahwu & Sharaf

Al-Adab wan Nushush (Ilmu Kesastraan Arab)

Kamahiran Berbahasa Arab

Sejarah


*Mapel Umum*

Geografi

Komputer

Bahasa Inggris


*2 SMA*


*Mapel Agama*

Tafsir

Ushul Tafsir

Tauhid 

Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Takhrij Hadits

Musthalah Hadits

Fiqh

Faraidh (Ilmu Waris)

Nahwu & Sharaf

Balaghah

Al-Adab wan Nushush (Ilmu Kesastraan Arab)

Kamahiran Berbahasa Arab

Sejarah


*Mapel Umum*

Geografi

Komputer

Bahasa Inggris


*3 SMA*


*Mapel Agama*

Tafsir

Tauhid 

Hadits

Pengkajian Kutubussittah

Takhrij Hadits

Fiqh

Ushul Fiqh

Faraidh (Ilmu Waris)

Nahwu & Sharaf

Balaghah

Al-Adab wan Nushush (Ilmu Kesastraan Arab)

Maktabah & Bahts (Keperpustakaan & Riset)

Sejarah


*Mapel Umum*

Komputer

Bahasa Inggris


- Buka file pdf

- ⁠Pilih pelajaran mana yang hendak diambil

- ⁠Pilih semester satu (ganjil) atau dua (genap)

- ⁠Pdf siap dibaca atau didownload dari google drive


Download :

 https://drive.google.com/file/d/1natgEfdEadgw2hSAoL6gxB6HS3ulXsR3/view?usp=drivesdk

Rabu, 24 April 2024

BELAJAR BAHASA ARAB DASAR LEWAT WA


Bahasa Arab merupakan bahasa keseharian seorang muslim/muslimah. Bahasa Al-Quran dan Hadits, bahasa ibadah semisal sholat, bahasa dzikir dan doa, serta bahasa para ulama dan kitab-kitabnya. Sehingga setiap muslim/muslimah berharap dan berusaha untuk mempelajarinya guna memahami Al-Quran dan Hadits serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya.

Hanya saja sebagian kita belum bisa menyempatkan untuk mempelajarinya, ada pula yang banyak waktu senggang namun terlalu jauh untuk mendatangi majelis, banyak pula yang sudah mempelajarinya namun terlupakan atau bingung dengan istilah-istilahnya.

Oleh karena itu, kami berusaha ikut berpartisipasi bagi yang berkeinganan untuk mempelajari bahasa arab melalui WA. Semoga ikhlas karena Alloh dan bisa istiqomah.


Kelompok Ar-Rijal (laki-laki) dan An-Nisa (perempuan) terpisah dan tertutup untuk menghindari postingan yang terlalu berlebihan dan perdebatan.


Belajarnya bebas dan free


Perbanyakan kosakata dengan bahasa keseharian umat islam (AlQuran, hadits, doa/dzikir)


Grup Laki-laki (Ar-Rijal) https://chat.whatsapp.com/CQJFfP6CY3l1Fdcnlf9Qjx


Grup perempuan (An-Nisa') https://chat.whatsapp.com/CSN5Hgy3tKNKbevX6vTDHJ


Minat WA: 0821-3250-4342

Selasa, 23 April 2024

Apa yang Ditulis?


Hendaknya lisan ini tidak bertutur kata kecuali yang baik-baik. Begitu pula tulisan, hendaknya tidak menulis kecuali yang bermanfaat bagi diri, keluarga, maupun orang lain.

Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ

“Semangatlah untuk menggapai sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Alloh dan jangan lemah” [HR Muslim]

Kita bisa menulis berbagai macam hal, asalkan bermanfaat dan tidak menyelisihi kebenaran. Semisal:

  1. Faedah-faedah

Baik faedah-faedah ketika ikut kajian, sewaktu belajar ataupun faedah dalam keseharian, baik berupa ucapan ringan ataupun tanya jawab. Bisa jadi kumpulan dari faedah-faedah tersebut suatu ketika dicetak dalam buku tersendiri ataupun sebagai bahan untuk mengajarkan kepada orang lain.

  1. Ringkasan pelajaran

Hal ini bisa dipraktekkan ketika belajar ataupun mengajarkan kitab/buku yang agak tebal atau bahkan kitab yang berjilid-jilid. Hal ini bisa membantu pemahaman dari pelajaran secara keseluruhan.

  1. Penjelasan materi

Mencatat penjabaran ataupun faedah-faedah ketika belajar atau mengajar, bisa dijadikan acuan atau tambahan faedah untuk menjabarkan suatu ayat, hadits, atsar ataupun selainnya. Banyak pula kitab-kitab yang dicetak dengan model seperti ini, baik dalam bidang aqidah, ibadah maupun akhlak.

  1. Kisah-kisah

Bisa juga mengumpulkan kisah-kisah yang ada dalam Al-Quran, hadits, ataupun kisa-kisah nyata yang ada di kitabnya para ulama. Bisa juga mengumpulkan kisah-kisah tertentu (kisah-kisah para muallaf, kisah-kisah dai pedalaman, kisah pribadi dan sebagainya), kemudian dikumpulkan dan dicetak. Dengan harapan kisah-kisah tersebut bisa menjadi pelajaran dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.

  1. Terjemahan

Bagi pembelajar atau ahli Bahasa asing bisa mulai menulis dengan menerjemahkan kitab/buku yang sudah ada. Sehingga bisa dirasa manfaatnya bagi orang-orang yang belum bisa mempelajari dengan Bahasa aslinya.

Pentingnya Menulis bagi Seorang Muslim


Banyak sekali manfaat dan faedah menulis yang harus kita ketahui agar bisa menambah semangat kita untuk rajin dan gemar menulis tanpa adanya rasa terbebani dan berat untuk membiasakannya. Berikut ini diantara pentingnya menulis:

1. Menguatkan dan menjaga ilmu

Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلَى أَجَلٍ مُّسَمًى فَاكْتُبُوْهُ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kalian menulisnya.” [QS Al-Baqoroh (2) ayat 282]

Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa perintah menulis (akad hutang piutang) dari Alloh ta’ala pada ayat ini agar lebih menguatkan dan menjaga.

Ibnu umar mengatakan:

قَيِّدُوا اْلعِلْمَ بِاْلكِتَابَةِ

 “Ikatlah ilmu dengan tulisan!”

Ada sebuah syair mengatakan:

اَلْعِلْمُ صَيْدٌ وَاْلكِتَابَةُ قَيِّدُهُ

قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِاْلحِبَالِ اْلوَاثِقَةِ

فَمِنَ اْلحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غِزَالَةً

وَتَتْرُكُهَا بَيْنَ اْلخَلَائِقِ طَالِقَة

Ilmu adalah buruan sedangkan tulisan adalah ikatnya

Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat

Diantara kedunguan jika engkau mendapatkannya

Lalu engkau tinggalkan terlepas begitu saja

2. Media dakwah

Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: 

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya.” [HR Muslim]

Jika tak mampu menyampaikan kebenaran melalui lisan, maka sampaikanlah lewat tulisan. Karena adakalanya sebagian orang dimudahkan dan lebih berpeluang untuk berdakwah melalui lisan, namun adakalanya lebih mudah dan berpeluang untuk menyampaikan kebenaran melalui tulisan. 

Menulis merupakan salah satu sarana dakwah bagi umat islam untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan kepada orang lain, baik melalui media social maupun cetak. Tidak usah mempedulikan perkataan orang lain terhadap tulisan kita, selagi tulisan itu isinya tentang kebaikan dan kebenaran, karena Alloh melihat hati dan amal kita.

Betapa bahagianya orang-orang yang banyak menulis dan bermanfaat bagi orang lain, sehingga banyak pula orang-orang yang mendapatkan petunjuk karena membaca tulisan-tulisannya.

3. Amal jariyah

Betapa banyak orang yang sudah meninggal puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, namun kitab-kitabnya senantiasa dibaca dan dipelajari oleh orang-orang setelahnya. Semisal Imam Nawawi, beliau sudah lama di alam kubur namun karyanya hampir-hampir tidak ada seorang muslim pun kecuali mempelajari kitab-kitab beliau. Kemanfaatannya bisa bertahan selama berabad-abad. Demikian pula Ibnu Hajar Al-Asqolani dengan kitab bulughul maromnya, hampir-hampir tidak ada pesantren ataupun masjid kecuali kitab tersebut dipelajari di dalamnya.

Nabi shollallohu alaihi wasallam Bersabda:

اِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ اِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

“Apabila anak manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali 3 perkara: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, atau anak sholih yang mendoakan orang tuanya.” [HR Bukhori dan Muslim]

4. Menolong agama Alloh

Gencar dan maraknya orang-orang yang memusuhi Islam, baik melalui perbuatan, ucapan maupun tulisan, menuntut seorang muslim untuk membela agamanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini hendaknya menjadi pemicu kita untuk menulis bantahan terhadap kerancuhan dan kesalahannya. Setidaknya kita tidak terbawa dan terpengaruh oleh syubhat-syubhatnya. Terlebih bisa bermanfaat bagi yang lainnya dalam membentengi dari kerancuhan tersebut.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan orang-orang yang memiliki iman untuk membela agamanya sesuai dengan kesanggupannya. Mampu membela dengan kekuasaannya, hendaknya dengan kekuasaannya tersebut. Mampunya dengan ilmu, hendaknya membela dengan lisan ataupun tulisannya.

Demikianlah diantara pentingnya menulis bagi seorang muslim yang bisa kita sampaikan. Pertanyaan, saran dan kritik bisa disampaikan lewat komentar. Semoga bermanfaat!

Selasa, 09 Januari 2024

Ebook Menulis (Sarana Mengikat Ilmu)


Kalaulah bukan jasa para ulama yang menulis kitab di setiap bidang keislaman, niscaya kita tidak akan paham tentang ilmu-ilmu keislaman. Dengan terbukukannya hadits-hadits dari nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, dengan adanya kitab-kitab semisal shohih bukhori, shohih muslim, sunan abu dawud, sunan at-tirmidzi, sunan ibnu majah, sunan an-nasai, dan yang lainnya merupakan sarana untuk terjaganya ilmu keislaman dari penyelewengan dan penyimpangan. Begitu pula dengan adanya kitab-kitab tafsir, semisal tafsir ath- thobari, ibnu katsir dan yang lainnya dapat tersampaikan makna suatu ayat kepada kita. Dan masih banyak lagi faedah-faedah menulis yang lainnya, sehingga bisa menjadikan kita termotivasi untuk menulis suatu ilmu walaupun tidak harus bertujuan menjadikannya buku. Setidaknya menulis faedah-faedah agar terikat dan mudah untuk dipelajarinya kembali.

Di dalam buku ini juga kami sertakan kiat-kiat agar semangat menulis, beberapa kisah para ulama yang bisa dijadikan teladan untuk menulis, adab-adab dalam menulis, membukukan dan mempublikasikan tulisan, serta diakhiri suatu bab tentang keterbatasan bukanlah masalah untuk berhenti menulis.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Dan sungguh, nasehat sangatlah bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Alloh berfirman: ”Berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.” [QS Adz- dzariyat (51) ayat 55]


Download Buku MENULIS (Sarana Mengikat Ilmu)


Minggu, 11 November 2012

DOWNLOAD BUKU PELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SD/MI (GRATIS)

Download Buku Pelajaran Bahasa Arab Gratis.PDF


Sumber: arabgampang.blogspot.com

Download Kitab Duruusul Lughotil ‘Arobiyyah lighoiri an Naatihiiqiina bihaa

 دروس اللغة العربية لغير الناطقين بها
dalam format PDF, 3 kitab lengkap plus audio.
Alternatif links:

Minggu, 30 September 2012

ADAB-ADAB GURU DAN MURID


ADAB GURU DAN MURID

 
Baik guru maupun murid memiliki adab-adab yang harus diperhatikan. Diantaranya ada yang diperuntukkan bagi keduanya dan ada juga yang khusus untuk salah satu pihak.

A. Adab-adab bagi Guru dan Murid
  1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Alloh, yaitu dengan berniat mempelajari ilmu dan mengajarkannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh dengan cara menjaga dan menyebarkan syariat-Nya serta menghilangkan kebodohan dari diri sendiri dan orang lain.
  2. Mengamalkan ilmu yang telah dimiliki.
  3. Berhias dengan akhlak yang mulia. Diantaranya : jujur, sabar, pemaaf, adil, menepati janji, berbakti kepada orang tua dan berbagai akhlak yang dipuji oleh syariat.
  4. Menjauhi akhlak yang buruk. Diantaranya : suka mencela, mencuri, berbohong, bakhil, hasad, ingkar janji dan berbagai akhlak yang dicela oleh syariat.